top of page
Search

Latar Belakang Datangnya Bangsa Eropa ke Indonesia

Updated: Feb 20, 2020


Pada materi Kelas VII, kalian telah mempelajari perkembangan masyarakat Indonesia pada masa praaksara, pengaruh Hindu Buddha, dan pengaruh Islam. Pada masa itu wilayah Indonesia yang banyak terdiri atas kerajaan-kerajaan telah berkembang maju sebagai pusat ekonomi, sosial, dan politik bangsa-bangsa Asia. Sementara itu, bangsa Eropa mulai banyak melakukan ekspansi perjalanan melalui jalur Samudra yang dimulai sekitar abad ke-15.



Pada mulanya hubungan perdanganan antara bangsa Eropa dengan bangsa Asia dalam perdagangan sudah berlangsung lama melalui jalur darat yang dikenal dengan istilah jalur sutera. Para pedagang Eropa banyak mendapatkan barang yang diinginkan di pusat perdagangan saat itu, yakni Konstantinopel. Salah satu barang yang menjadi primadona saat itu adalah rempah-rempah yang digunakan oleh bangsa Eropa sebagai penghangat badan saat musim dingin, bumbu masak dan juga obat-obatan.


Pada tahun 1453 kota Konstantinopel jatuh ke tangan Turki Usmani, sehingga membuat Eropa mengalami kelangkan rempah-rempah yang sangat parah. Dengan kebutuhan rempah-rempah yang mendesak, bangsa Eropa mulai berusaha mencari daerah asal rempah-rempah. Eropa yang telah dikenal dengan kemajuan teknologi dibidang maritim seperti penemuan kompas, teleskop, peta dunia dan kapal telah yakin untuk melakukan berbagai pelayaran yang belum pernah dibayangkan sebelumnya.


Negara pelopor penjelajahan samudera adalah Spanyol dan Portugis. Kedua negara ini telah mempelopori penjelajahan samudera dengan mengirimkan pelaut-pelaut terbaiknya untuk menjelajah dunia baru. Agar tidak terjadi persaingan antara kedua negara tersebut, tahun 1494 disepakati perjanjian Tordesilllas yang berisi bahwa di dunia luar Eropa menjadi kekuasaan eksklusif dua bangsa yaitu Spanyol dan Portugal, yang bermulai pada barat kepulauan Tanjung Verde. Keputusan ini diambil oleh petinggi Vatikan karena kedua negara tersebut merupakan penganut Katolik yang taat, sehingga pelayaran yang akan dilakukan nantinya juga menjadi sarana penyebaran agama Katolik ke seluruh dunia. Pada perjanjian Tordesilllas disepakati bahwa wilayah bagian barat merupakan daerah kekuasaan Spanyol, dan wilayah timur adalah milik Portugis.


Perjanjian Tordesillas ternyata belum cukup memuaskan karena terjadinya beberapa sebab yang luput dari kesepakatan. Salah satunya adalah kehadiran Spanyol di Kepulauan Maluku yang sejatinya merupakan wilayah “milik” Portugis. Bangsa Portugis telah datang ke Maluku pada November 1512, yang kemudian disusul kedatangan Spanyol yang berlabuh beberapa hari berselang. Maluku yang menjadi surga rempah-rempah bagi Eropa menjadi rebutan kedua bangsa besar tersebut, hingga akhirnya kedua negara tersebut terlibat perang saudara dengan kerajaan Ternate dan Tidore.


Setelah sekian lama terlibat perang, Ternate dengan bantuan Portugis ternyata lebih unggul ketimbang koalisi Tidore yang dibantu Spanyol. Perseteruan antara dua bangsa Eropa itu baru benar-benar usai setelah Perjanjian Zaragoza ditandatangani pada 22 April 1529.

Infografis




 
 
 

Comments


©2020

bottom of page